Polemik Teka Teki 62 Persen Akhirnya Terungkap, Begini Penjelasan BPN!





Hasil perhitungan cepat atau quick count yang dikeluarkan oleh sejumlah lembaga survey terhadapa hasil pilpres 2019 menjadikan polemik dan daya tarik tersendiri. Hasil quick count menyatakan jika pasangan Jokowi-Ma’ruf menang dengan rata-rata perolehan suara sebanyak 54 persen sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya mendapat perolehan suara rata-rata 45 persen.

Hasil gambar untuk BPN prabowo sandi Andre Rosiade
Andre Rosiade
Tim Prabowo-Sandi pun tidak begitu saja menerima hasil tersebut, bahkan mereka mengklaim bahwa mereka memiliki hasil perhitungan sendiri dengan memperoleh kemenangan sebesar 62 persen. Prabowo-Sandi pun bahkan telah mendeklarasikan kemenangan dan bersujud syukur atas kemenangan tersebut. Namun, data yang dipakai sebesar 62 persen itupun menjadi tanda tanya dan misteri bagaimana data tersebut didapat.
Badan Pemenangan Nasioanal (BPN) Prabowo-Sandi pun akhirnya memberikan penjelasan. Teka-teki kemenangan 62 persen tersebut akhirnya terkuak. Andre Rosiade memberi penjelasan jika hal tersebut berasal dari perhitungan langsung formulir C1 di TPS TPS seluruh Indonesia. Andre mengatakan cara kerjanya adalah para saksi dari partainya yaitu Gerindra akan memfoto formulir C1 kemudian mengirmkannya ke BPN. Nah, dari hasil tersebut, kemudian BPN mentabulasi dan hasilnya mencapai 60 persen.
Gambar terkait
Andre Rosiade

Mereka juga mengklaim data C1 yang sudah mereka rekam dan masuk penghitungan mencapai 60 persen dari 820 ribu lebih TPS di seluruh Indonesia.
Tidak menerima hasil dari quick count yang diberikan oleh lembaga survey yang ada tentu sah sah saja. Namun, jika dilihat ke belakang dan rekam jejak para lembaga survey yang selama ini selalu memberikan hasil quick count pada setiap pesta demokrasi baik itu pemilu maupun pilkada, hasilnya tidaklah terlalu jauh dengan perhitungan real dari KPU.
Gambar terkait
Andre Rosiade/Jawa Pos
Memiliki hasil perhitungan sendiri juga tidaklah salah. Bahkan itu juga merupakan salah satu cara untuk mengawal suara sehingga tidak sampai terjadi kecurangan-kecurangan seperti penggelumbungan maupun penyusutan suara. Namun, jika harus mendeklarasikan kemenangan sebelum hasil dari KPU diumumkan rasanya itu terlalu prematur.
Ada baiknya kedua kubu lebih bersabar dan menunggu hasil resmi dari KPU di bulan Mei. Apapun hasilnya, sebaiknya yang menang tidak jumawa dan yang kalah harus lebih legowo. 





Sumber : Buulolo-UCnews.id / cnnindonesia.com/nasional/20190419184151-32-387921/bpn-ungkap-asal-muasal-62-persen-suara-yang-diklaim-prabowo

Comments