Inilah Penjelasan Istilah Unicorn!

Hasil gambar untuk startup

Istilah Unicorn sangat familiar di dunia perusahaan rintisan atau startup. Istilah tersebut pertama kali dikenalkan oleh Aileen Lee pada 2013.
Aileen Lee yang merupakan pemodal kapital menggunakan istilah tersebut untuk mendeskripsikan perusahaan teknologi yang telah mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar.
Seperti bank yang dikelompokan berdasarkan kegiatan usaha dan besaran modal intinya (Bank BUKU 1, 2, 3 dan 4), perusahaan startup juga memiliki istilah sendiri berdasarkan valuasi startup.
Valuasi startup adalah nilai ekonomi dari bisnis yang dimiliki suatu perusahaan startup. Ini biasanya dijadikan acuan untuk mengukur potensi bisnis sebuah perusahaan. Jadi, bukan sekedar yang online-online itu.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini tingkatan perusahaan startup yang menggambarkan valuasi yang dimiliki.
  • Level valuasi perusahaan startup paling kecil disebut Cockroach atau kecoa. Ini bukan menghina. Tapi, perusahaan yang disebut sebagai cockroach memiliki nilai valuasi yang masih terbilang kecil, tapi memiliki potensi untuk berkembang dan naik kasta.
  • Level ponies atau kuda poni. Perusahaan yang disebut ponies memiliki valuasi US$10 juta atau sekitar Rp140 miliar.
  • Level centaurs menjadi istilah untuk menggolongkan perusahaan startup dengan valuasi US$100 juta atau sekitar Rp1,41 triliun.
  • Level unicorn menjadi istilah untuk menggolongkan perusahaan startup dengan valuasi US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun.
  • Di atas unicorn ada yang namanya level decacorn, perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun.
  • Di kasta tertinggi ada hectocorn, perusahaan yang memiliki nilai valuasi sebesar US$100 miliar atau sekitar Rp1.400 triliun.

Berikut Ini Adalah Perusahaan Unicorn yang Terdapat di Indonesia

penjelasan-lengkap-unicorn-indonesia


Indonesia memiliki 4 perusahaan startup yang masuk dalam golongan Unicorn. Keempat perusahaan tersebut antara lain.
1. Gojek
Gojek menjadi unicorn pertama yang lahir di Indonesia pada 2016. Digawangi oleh Nadiem Makarim, Gojek menjadi unicorn tepat diusia 6 tahun.
Saat itu, Gojek menerima pendanaan senilai $550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital.
2. Tokopedia
Tokopedia adalah E-Commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada 2009. Tokped menjadi Unicorn kedua di Indonesia setelah mendapatkan pendanaan dari Alibaba pada 17 Agustus 2017.
3. Traveloka
Platform pemesanan tiket online yang dipimpin oleh Ferry Unardi dan dua temannya ini menjadi unicorn pada 2017, setelah mendapatkan pendanaan dari Expedia.
4. Bukalapak
E-Commerce yang baru-baru ini mengundang kontroversi, mendapat pendanaan dari Elang Mahkota Teknologi (EMTEK). EMTEK adalah perusahaan yang menaungi di antaranya stasiun tv SCTV dan Indosiar.

Perusahaan Decacorn dan Hectocorn di dunia

perusahaan-unicorn-terbesar-di-dunia
Di Indonesia belum ada perusahaan rintisan yang masuk dalam kasta decacorn dan hectocorn. Berikut ini ada daftar perusahaan startup yang ada di kasta decacorn.
  1. Bytedance (US$75 miliar)
    Uber (US$72 miliar)
    Didi Chuxing (US$56 miliar)
    WeWork (US$47 miliar)
    Airbnb (US$29,3 miliar)
    SpaceX (US$21,5 miliar)
    Stripe (US$20 miliar)
    JUUL Labs (US$15 miliar)
    Epic Games (US$15 miliar)
    Pinterest (US$12,3 miliar)
    Bitmain Technologies (US$12 miliar)
    Samumed (US$12 miliar)
    Lyft (US$11,5 miliar)
    GrabTaxi (US$11 miliar)
    Palantir Technologies (US$11 miliar)
    Global Switch (US$11,08 miliar)
Sementara itu, perusahaan startup yang tergolong hectocorn hanya ada 4 yakni Google, Apple, Microsoft, dan Facebook.

Property Of : jalantikus.com/news/25272/penjelasan-lengkap-unicorn

Comments